Selasa, Februari 28, 2023

El Salvador Pindahkan 2.000 Anggota Geng ke Penjara Terbesar di Amerika

 



MEDIAONLINE.99 | SAN SALVADOR - El Salvador memindahkan 2.000 orang yang dituduh menjadi anggota geng ke "penjara besar" yang baru dibuka. Pemindahan itu terjadi setelah negara di Amerika Tengah itu melakukan gelombang operasi anti-geng di mana polisi menyapu lebih dari 64.000 orang dan kebebasan sipil utama ditangguhkan. 

Dalam sebuah postingan di Twitter,Presiden El Salvador Nayib Bukele merayakan kedatangan tersangka anggota geng di penjara, yang memiliki ruang untuk 40.000 orang dan dikatakan sebagai yang terbesar di Amerika. “Saat fajar, dalam satu operasi, kami memindahkan 2.000 anggota pertama ke Pusat Pengurungan Terorisme (CECOT),” kata Bukele. "Ini akan menjadi rumah baru mereka, tempat mereka akan tinggal selama beberapa dekade, semuanya bercampur, tidak dapat membahayakan penduduk lebih lanjut," sambungnya seperti dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (25/2/2023). 

Bukele dan sekutunya meloloskan "keadaan pengecualian" yang kontroversial tahun lalu, menangguhkan hak-hak utama seperti hak pengacara dan hak komunikasi pribadi. 

Deklarasi tersebut juga memungkinkan polisi untuk melakukan penangkapan tanpa surat perintah dan tanpa penjelasan. 

Kelompok-kelompok hak asasi mmengkritik tindakan  tersebut, menuduh pemerintah El Salvador memberdayakan dirinya sendiri untuk bertindak dengan impunitas dengan sedikit bantuan bagi mereka yang dipenjara secara tidak sah. 

Lusinan orang yang dipenjara telah meninggal selama keadaan pengecualian, yang telah diperpanjang beberapa kali. Namun, tindakan keras itu mendapat dukungan luas dari warga El Salvador. 

Banyak yang memuji tindakan tersebut dengan mengekang geng kriminal yang telah melakukan kampanye kekerasan dan eksploitasi di seluruh wilayah selama beberapa dekade. 

Dalam sebuah artikel bulan Februari, surat kabar Salvador El Faro, yang telah melaporkan dugaan pelanggaran selama keadaan pengecualian, mengatakan bahwa pemerintah telah memberikan pukulan serius kepada geng-geng kriminal tersebut, bahkan ketika mempertanyakan berapa lama perubahan itu akan bertahan. “Para pengkritik negara pengecualian mengakui, dengan nuansa, bahwa hal itu telah memberikan hasil yang nyata bagi penduduk,” tulis artikel tersebut.


Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Sabtu, 25 Februari 2023 - 19:04 WIB oleh Berlianto dengan judul "El Salvador Pindahkan 2.000 Anggota Geng ke Penjara Terbesar di Amerika". Untuk selengkapnya kunjungi:
https://international.sindonews.com/read/1032307/42/el-salvador-pindahkan-2000-anggota-geng-ke-penjara-terbesar-di-amerika-1677326547

Untuk membaca berita lebih mudah, nyaman, dan tanpa banyak iklan, silahkan download aplikasi SINDOnews.
- Android: https://sin.do/u/android
- iOS: https://sin.do/u/ios

Kamis, Februari 23, 2023

Alasan Pembalap MotoGP Tidak Akan Kebelet Buang Air Kecil saat Balapan

 


MEDIAONLINE.99 | ALASAN mengapa pembalap MotoGP tidak akan kebelet buang air kecil saat balapan dapat Anda ketahui di artikel ini. Balapan MotoGP memiliki durasi yang cukup panjang dalam satu kali balapan.

Setiap pembalap akan menempuh jarak berkisar 110-130 kilometer dengan durasi sekira 30 hingga 45 menit. Lama durasi setiap balapan MotoGP tergantung dari panjang sirkuit, cuaca dan juga ada tidaknya kecelakaan di sirkuit.

Saat menonton pertandingan MotoGP, pernahkah kamu bertanya-tanya kenapa pembalap MotoGP tidak kebelet buang air kecil saat balapan? atau mungkin bertanya, bagaimana jika pembalap MotoGP mendadak kebelet buang air kecil saat race berlangsung?

Mantan pembalap MotoGP, Jonathan Rea pernah menjelaskan bagaimana rider MotoGP tidak akan kebelet saat sedang balapan. Pembalap asal Irlandia ini mengatakannya dalam sebuah wawancara bersama Motor Sports Podcast.

“Anda akan berada di grid mengkhawatirkan kandung kemih anda, ketika pikiran anda 100 persen fokus memvisualisasikan awal dan beberapa putaran pertama” ungkap Jonathan Rea pada Motor Sports, Kamis (23/2/2023).

Semua pembalap akan berusaha mengosongkan kandung kemih sesaat sebelum mereka memulai balapan. Tiga hingga lima kali buang air kecil sebelum balapan adalah hal yang wajar untuk pembalap.

Ya, buang air kecil adalah salah satu persiapan paling penting sebelum mulai balapan. Hal ini lantaran jika pembalap tidak melakukannya, dia akan kehilangan fokus saat balapan karena rasa khawatir ingin buang air kecil.

Para pembalap juga akan menghindari konsumsi makanan dan minuman yang berlebih sebelum balapan. Selain itu, tubuh seluruh pembalap akan berkeringat deras selama balapan.

Dengan keluarnya cairan melalui keringat, maka cairan tubuh akan terkuras dan kandung kemih mereka tidak akan terisi penuh kembali selama balapan. Alhasil mereka tidak akan kebelet untuk buang air kecil selama balapan.

Terlebih saat mereka berada di tengah-tengah balapan, pembalap akan sangat fokus untuk untuk balapan. Sehingga hal-hal yang mengganggu fokus seperti buang air kecil tidak akan terlintas dipikiran mereka.

Jadi, itulah alasan pembalap MotoGP tidak akan kebelet buang air kecil saat balapan.


(Sumber Artikel https://sports.okezone.com/)

Roket-roket Gaza Serang Israel setelah Pasukan Zionis Bunuh 11 Warga Palestina

 



MEDIAONLINE.99 | TEL AVIV - Sedikitnya enam roket asal Gaza menyerang wilayah Israel pada Kamis (23/2/2023). Itu sebagai respons setelah pasukan Zionis melakukan serangan di Nablus yang menewaskan 11 warga Palestina dan menyebabkan sekitar 100 lainnya terluka. 

Pasukan Pertahanan Israel (IDF), seperti dikutip Jerusalem Post, mengonfirmasi ada enam roket asal Jalur Gaza yang menyerang wilayah Israel selatan pada Kamis pagi. Dari enam roket tersebut, lima di antaranya ditembak jatuh oleh sistem pertahanan rudal Iron Dome. Sedangkan roket keenam jatuh di area terbuka. 

11 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Nablus Sirene serangan udara meraung-raung di sepanjang kota yang terletak di sepanjang perbatasan Gaza, seperti di Ashkelon dan Sderot. 

Laporan awal menunjukkan ledakan telah terdengar di wilayah tersebut. Rekaman video yang bermunculan di media sosial menunjukkan serangan roket hari ini. Militer Israel sebelumnya menyatakan bahwa operasi di Nablus, Tepi Barat, pada hari Rabu hanya menewaskan tiga orang yang mereka sebut "teroris", yang merupakan bagian dari kelompok militan yang baru-baru ini melakukan serangan penembakan terhadap warga Israel.

 Namun, serangan pasukan Israel tersebut berlanjut dan korban tewas bertambah menjadi 11 orang. Operasi pasukan Zionis mengingatkan pada serangan serupa pada Januari lalu, menandai salah satu operasi serangan paling mematikan di Tepi Barat.



Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Kamis, 23 Februari 2023 - 10:30 WIB oleh Muhaimin dengan judul "Roket-roket Gaza Serang Israel setelah Pasukan Zionis Bunuh 11 Warga Palestina". Untuk selengkapnya kunjungi: https://international.sindonews.com/read/1030115/43/roket-roket-gaza-serang-israel-setelah-pasukan-zionis-bunuh-11-warga-palestina-1677121365  Untuk membaca berita lebih mudah, nyaman, dan tanpa banyak iklan, silahkan download aplikasi SINDOnews. - Android: https://sin.do/u/android - iOS: https://sin.do/u/ios