Selasa, Maret 07, 2023

Ronaldo Sumbang Rp 5,3 M Bantu Korban Gempa Turki dan Suriah

 



MEDIAONLINE.99 | Riyadh - Cristiano Ronaldo mengirimkan bantuan untuk korban gempa Turki dan Suriah. Nominalnya ditaksir mencapai Rp 5,3 miliar.
Dilansir Marca, Ronaldo diketahui mengirimkan bantuan untuk korban gempa Turki dan Suriah, yang melanda dua negara itu pada awal Februari lalu. Bintang asal Portugal menyuplai kebutuhan pada korban.

Dari mulai tenda, pakaian, makanan, selimut, kasur, susu bayi, dan tentunya obat-obatan untuk para korban. Marca menaksir, uang yang dikeluarkan Cristiano Ronaldo mencapai 350 ribu dolar AS atau mencapai RP 5,3 miliar.

Ronaldo sendiri sudah bertemu salah satu korban gempa Turki dan Suriah. Bocah berusia 10 tahun, Nabil Saeed, diajak ke Arab Saudi untuk bertemu dan menyaksikannya bertanding di Al Nassr akhir pekan lalu.

Ronaldo dikenal sebagai salah satu pesepakbola yang cukup dermawan. Ia selalu menyumbang miliaran untuk berbagai amal, bahkan menjadi duta bagi beberapa organisasi kemanusiaan dunia seperti Save the Children, UNICEF, dan World Vision.

Selama pandemi kemarin, Cristiano Ronaldo juga membantu negaranya yang terdampak COVID-19. Ia mengeluarkan uang sekitar satu juta dolar AS atau sekitar Rp 15 miliar untuk membantu warga Portugal.


artikel dikutip melalui laman https://sport.detik.com/sepakbola/gila-bola/d-6605169/ronaldo-sumbang-rp-53-m-bantu-korban-gempa-turki-dan-suriah.



Jumat, Maret 03, 2023

Mahasiswa Universitas Jambi Tewas Tergantung di Dalam Kamar Kos, Ini Penyebabnya

 


MEDIAONLINE.99| JAMBI - Warga Perumahan Mendalo Asri, Desa Mendalo Indah, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muarojambi dihebohkan dengan peristiwa seorang pria yang tewas tergantung di dalam kamar kosnya, Kamis (2/3) sekitar pukul 14.30 WIB. 

Pria tersebut berinisial GR (23) warga Kecamatan Bathin III, Kabupaten Bungo, Jambi, dan juga merupakan mahasiswa Universitas Jambi. 

Kapolsek Jaluko AKP Rudy Hambali mengatakan, hasil pemeriksaan korban diduga bunuh diri.

Kronologisnya, dua orang terman korban datang menggunakan sepeda motor tiba di depan bedeng kamar No 3 tempat kediaman korban, selanjutnya saksi mengetok pintu bedeng kamar korban namun tidak ada jawaban.

Selanjutnya, teman korban membuka pintu bedeng dan ternyata tidak terkunci. Setelah pintu bedeng dibuka ternyata di dalam kamar tidak ditemukan korban dan begitu melihat ke samping alangkah terkejutnya kedua saksi melihat korban tergantung menggunakan potongan kain seprai tempat tidur.

"Dari keterangan teman korban, bahwa tadi malam pada hari Rabu tanggal 1 Maret 2023 sekitar pukul 20.00.WIB, saksi menemui korban untuk menanyakan perihal kamar bedeng yang kosong dan ingin mengontraknya. Korban sempat bercerita bahwa dia banyak masalah disamping masalah proposal skripsi juga kesulitan keuangan," ungkapnya.

Selain itu, di handphone korban juga ditemukan chat bertengkar dengan pacarnya dan korban mengatakan akan bunuh diri.

"Korban sudah dievakuasi ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan sementara tidak ada tanda-tanda kekerasan," pungkasnya. 


(dilansir dari metro jambi.)com


Kamis, Maret 02, 2023

Jokowi: Aparat Birokrasi Jangan Pamer Kekayaan di Medsos, Tidak Pantas

 



MEDIAONLINE.99 | JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada seluruh abdi negara untuk tidak pamer kekuasaan dan kekayaan. Terlebih, jika pamer kekayaan tersebut dilakukan lewat media sosial. Presiden menegaskan, hal itu tak pantas dilakukan aparat birokrasi "Sekali lagi saya ingin tekankan, supaya ditekankan kepada kita, kepada bawahan kita, jangan pamer kekuasaan, jangan pamer kekayaan," ujar Jokowi ketika memimpin Sidang Kabinet Paripurna yang membahas Program Pemerintah untuk 2024 di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (2/3/2023).

"Apalagi sampai di pajang-pajang di Instagram, di media sosial itu sebuah kalo aparat birokrasi sangat sangat tidak pantas," ujar dia. Tak hanya soal perilaku pegawai pajak dan bea cukai yang baru-baru ini disorot publik, Kepala Negara pun mengingatkan aparat hukum dan abdi negara lainnya. "Hati-hati, tidak hanya urusan pajak dan bea cukai, ada kepolisian dan juga aparat hukum lainnya terhadap birokrasi yang lainnya. Dan kalau seperti itu ya, kalau menurut saya, pantas rakyat kecewa," kata Jokowi. "Karena pelayanannya dianggap tidak baik kemudian aparatnya perilakunya jumawa dan pamer kuasa kemudian pamer kekuatan pamer kekayaan hedonis," ujar dia. Presiden juga menyinggung soal reformasi birokrasi yang tujuan utamanya agar masyarakat terlayani secara baik, efektif, dan akuntabel.

Dia lalu menceritakan reaksi publik atas peristiwa yang menyeret pegawai Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea Cukai baru-baru ini. Menurut Jokowi, kekecewaan masyarakat terlihat dari komentar-komentar di media sosial. "Dari komentar-komentar yang saya baca, baik di lapangan maupun di kementerian, di media sosial karena peristiwa di pajak dan di bea cukai, saya tahu betul, mengikuti kekecewaan masyarakat terhadap aparat kita aparat pemerintah," ujar Jokowi. Oleh karena itu, Jokowi meminta kepada semua menteri dan kepala lembaga untuk mendisiplinkan jajarannya.

Menurut Jokowi, jajaran kementerian dan lembaga harus diingatkan lagi soal hal-hal yang boleh dan tak boleh dilakukan. "Kemudian di Polri maupun di Kejaksaan Agung dan aparat hukum lainnya benahi dulu di dalam, kemudian selesaikan dan bersihkan kementerian atau lembaga lainnya," ujar Jokowi. Baru-baru ini, Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan sedang menjadi sorotan masyarakat karena peristiwa yang menyeret salah satu pejabatnya, Rafel Alun Trisambodo. Rafael menjadi perhatian lantaran memiliki harta kekayaan dalam jumlah besar melebihi para atasannya di Kementerian Keuangan.

Selain itu, keluarga Rafael kerap memamerkan harta di media sosial. Situasi tersebut lantas memicu narasi ketidakpercayaan publik atas disiplin membayar pajak bagi negara. Selain itu, publik menyoroti Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta yang kerap memamerkan harta kekayaan di akun Instagram pribadinya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi: Aparat Birokrasi Jangan Pamer Kekayaan di Medsos, Tidak Pantas", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2023/03/02/14562691/jokowi-aparat-birokrasi-jangan-pamer-kekayaan-di-medsos-tidak-pantas.
Penulis : Dian Erika Nugraheny
Editor : Icha Rastika

Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6
Download aplikasi: https://kmp.im/app6