PENGERTIAN KEBIJAKAN MONETER, INSTRUMEN KEBIJAKAN
MONETER DAN PENERAPAN KEBIJAKAN MONETER DI INDONESIA
Kebijakan moneter adalah proses
mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan
inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera
Adapun beberapa instrumen kebijakan moneter, diantaranya :
1.
Kebijakan operasi pasar
terbuka (open market operation)
2.
Kebijakan diskonto (discount
policy)
3.
Kebijakan cadangan khas
4.
Kebijakan kredit ketat
5.
Kebijakan dorongan moral
(moral suasion)
Penerapan kebijakan moneter dilakukan dengan cara :
Exchange rate targeting «target nilai tukar»
arget nilai
tukar merupakan strategi kebijakan dengan tiga kemungkinan pelaksanaan, yaitu
dengan menetapkan nilai mata uang domestik terhadap harga komoditi tertentu
yang diakui secara internasional (seperti emas), dengan menetapkan nilai mata
uang domestik terhadap mata uang negara-negara besar yang memiliki laju inflasi
yang rendah, atau dengan menyesuaikan nilai mata uang domestik terhadap mata
uang negara tertentu pada saat perubahan nilai mata uang diperkenankan sejalan
dengan perbedaan laju inflasi di antara kedua negara. Nilai tukar yang tetap
merupakan instrumen terbaik untuk menjaga stabilitas moneter bagi negara-negara
yang memiliki tingkat inflasi yang rendah. Strategi ini membutuhkan komitmen
dari otoritas moneter untuk
selalu menjaga
keseimbangan neraca pembayaran.
Monetary targeting«target besaran moneter» atau base
money targeting«target jumlah uang beredar»
Target besaran
moneter merupakan strategi kebijakan dengan menetapkan pertumbuhan jumlah uang
beredar (M1 dan M2) denganharapan masyarakat dapat mengetahui arah kebijakan
moneter yang ditempuh bank sentral. Kelebihan dari strategi ini adalah
kebijakan moneter lebih independen sehingga bank sentral dapat menfokuskan pencapaian
tujuan seperti laju inflasi yang rendah dan pertumbuhan ekonomi yang
berkesinambung. Pemilihan strategi kebijakan ini dimaksudkan untuk melindungi
suatu negara dari terjadinya hiper-inflasi. Kebijakan ini relatif mudah dan transparan
untuk diterapkan. Akan tetapi, pertumbuhan jumlah uang beredar (base money)
yang tetap biasanya dibarengi dengan fluktuasi yang lebar dalam tingkat inflasi
dan nilai tukar.
Inflation targeting«target inflasi»
Target inflasi
merupakan strategi kebijakan dengan mengumumkan kepada publik mengenai target
inflasi jangka menengah dan komitmen bank sentral untuk mencapai stabilitas
harga sebagai tujuan jangka panjang kebijakan moneter2. Strategi ini merupakan
instrumen yang baik untuk mencapai stabilitas makroekonomi dengan inflasi di
bawah 15%. Hal ini sulit untuk dilakukan
karena sangat
bergantung pada forecasting yang tepat, dan menuntut nilai tukar yang menganut
sistem terbuka sehingga memberi kesempatan
bagi para spekulan untuk beraksi. Meskipun demikian, strategi ini merupakan
strategi yang terbaik untuk menurunkan inflasi hingga
mencapai 4-5
%.
Implicit but not explicit anchor «kebijakan moneter
tanpa jangkar yang tegas»
Kebijakan
moneter tanpa jangkar yang jelas merupakan strategi kebijakan tanpa penargetan
secara tegas, tetapi tetap memberikan perhatian dan komitmen untuk mencapai
tujuan akhir kebijakan moneter. Dari keempat strategi kebijakan moneter di
atas, keseluruhannya bertujuan untuk menciptakan kestabilan makroekonomi. Pada
banyak kasus termasuk Indonesia, terdapat beberapa sasaran sebagai indikator
kestabilan makroekonomi, yaitu stabillitas harga, pertumbuhan ekonomi, dan ketersediaan
lapangan kerja. Melalui pengalaman empiris yang ada, pencapaian ketiga sasaran
ini sangatlah sulit dan hampir mendekati tidak mungkin sehingga beberapa negara
mulai menggeser strategi kebijakan moneternya dengan mulai fokus pada sasaran
tunggal yaitu kestabilan harga.