Minggu, April 23, 2017

apa sebenarnya fungsi Manajemen Keuangan dan Manfaat Manajemen Keuangan


apa sebenarnya fungsi Manajemen Keuangan dan Manfaat Manajemen Keuangan
 
Fungsi Manajemen Keuangan : fungsi-fungsi keuangan. Pengertian daripada manajemen keuangan dapat dirumuskan oleh fungsi dan tanggung jawab para manajer keuangan. Manajer keuangan menghadapi dua masalah utama yang harus segera diselesaikan berkenan dengan tugasnya, yaitu berkenaan dengan masalah.

1.      Berapa banyak  perusahaan melakukan investasi, dan pada aktiva apa saja investasi tersebut.
Masalah ini berkenaan dengan penentuan dan pemilihan investasi yang akan dilakukan perusahaan. Dalam manajemen keuangan keputusan untuk menentukan dan memilih investasi sering disebut sebagai keputusan investasi (investement decision) atau capitan budgeting. Inilah merupakan fungsi pertama manajemen keuangan yang merupakan fungsi penggunaan dana atau dikenal dengan “allocation of funds”

2.      Bagaimana cara memperoleh uang kas untuk membelanjai investasi tersebut.
Masalah ini berkenan dengan penentuan sumber dana (pembelanjaan), yaitu menentukan darimana investasi itu akan dibelanjai. Dalam manajemen keuangan keputusan untuk menentukan sumber pembiayaan, dan dari mana dana itu akan diperoleh, itu disebut dengan keputusan pembelanjaan (financing decision), dan ini merupakan fungsi kedua manajemen keuangan yang merupakan fungsi mendapatkan dana atau dikenal dengan “raising of funds”

Berikut beberapa fungsi manajemen keuangan yaitu sebagai berikut..
1.      Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaran serta mengenai      kegiatan-kegiatan yang lainnya dalam periode tertentu.
2.      Penganggaran Keuangan, membuat detail pengeluaran dan pemasukan
3.      Pengelolaan Keuangan, penggunaan dana perusahaan secara maksimal dengan berbagai cara
4.      Pencaharian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang digunakan untuk operasional kegiatan perusahaan.
5.      Penyimpanan Keuangan, yakni dengan mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut.
6.      Pengendalian Keuangan, yakni dengan melakukan evaluasi dan perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan yang berlaku di perusahaan.
7.      Pemeriksaan Keuangan, dengan melakukan audit internal mengenai keuangan perusahaan yang ada untuk tidak adanya penyimpangan.
8.      Pelaporan Keuangan, adalah dengan menyediakan informasi tentang kondsi keuangan perusahaan dan tentunya sebagai bahan evaluasi.

Manfaat mempelajari manajemen keuangan, Apabila seseorang ingin menjadi seorang manajer keuangan, maka penting sekali baginya untuk mempelajari tentang manajemen keuangan. Manajer keuangan dapat mengetahui bagaimana mengelola segala unsur dan segi keuangan. Keuangan itu sendiri adalah salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan perusahaan.
         Sendangkan manfaat untuk diri kita sendiri antara lain. Dengan mengetahui unsur-unsur manajemen dan mempelajarinya akan memberikan keuntungan tersendiri bagi kita agar mampu mengelola dana dengan baik, meminimalkan pengeluaran tetapi mampu untuk memaksimalkan hasilnya

Jumat, April 14, 2017

BIAYA PRODUKSI DAN PENERIMAAN




BIAYA PRODUKSI DAN PENERIMAAN




A. BIAYA PRODUKSI

Macam-macam biaya produksi dalam hubungannya dengan tingkat output yaitu:
  1. Biaya total (total cost = TC) yaitu penjumlahan dari biaya tetap dan biaya variabel. TC= TFC + TVC
    1. Biaya tetap total (total fixed cost = TFC) yaitu jumlah biaya-biaya yang besarnya tetap, berapapun tingkat output yang dihasilkan. Misalnya biaya penyusutan, sewa gedung.
    2. Biaya variabel total (total variable cost = TVC) yaitu biaya yang besarnya tergantung dari jumlah output yang dihasilkan. Misalnya pengeluaran untuk upah, biaya mentah.
  2. Biaya variabel rata-rata (average variable cost = AVC) yaitu biaya-biaya yang bersifat variabel yang dikenakan pada setiap unit output. AVC = TVC/Q
  3. Biaya tetap rata-rata (average fixed cost = AFC) yaitu biaya-biaya yang bersifat tetap yang dikenakan pada setiap unit output. AFC= TFC/Q
  4. Biaya rata-rata (average cost = AC) yaitu biaya total yang dibebankan pada setiap output yang diproduksi. AC = TC/Q
  5. Biaya marjinal (marginal cost = MC) yaitu tambahan biaya total karena ada tambahan produksi 1 unit output.
 MC = dTC/dQ           (turunan pertama TC terhadap Q)
Kurva  MC mempunyai hubungan yang unik dengan kurva AC yang didapat dari kurva TC yang sama. Apabila AC semakin berkurang dengan bertambahnya output, MC lebih kecil dari AC. Bila AC semakin besar dengan bertambahnya output, MC lebih besar dari AC. Kurva MC akan memotong kurva AC pada saat AC mencapai titik minimum sehingga MC=AC.




MC, AC                         MC
                                                 AC

                          MC=AC

         0                                      Q
      Hubungan kurva MC dan AC

Contoh:
1). Bila fungsi biaya total ditunjukkan dengan persamaan:
TC=100-5Q3 +2Q4
Tentukan TFC, TVC, AC dan MC pada saat Q= 10
TFC =100
TVC = -5Q3 +2Q4
TVC = -5(10)3 +2(10)4 = -5.1000 + 2. 10000 = - 5000 + 20000 = 15000
AC = TC/Q
AC =
AC =
AC =  =1510
MC= dTC/dQ
MC=
MC = -15Q2 +8Q3
MC = -15(10)2 +8(10)3 = -1500 +8000 = 6500

2). Bila MC ditunjukkan dengan persamaan MC=1/2Q2 - 5Q +10 maka tentukan jumlah output yang diproduksi pada saat MC minimum.
MC akan minimum bila memenuhi syarat  dan
Q-5 = 0
 Q = 5
 1 > 0
Jadi sewaktu MC minimum terjadi pada saat Q = 5


B. PENERIMAAN
Konsep tentang penerimaan antara lain:
  1. Penerimaan total (total revenue = TR) yaitu penerimaan total produsen dari penjualan outputnya. TR = P.Q
  2. Penerimaan rata-rata (average revenue= AR) yaitu penerimaan produsen per unit output yang dijual. AR = TR/Q =P.Q/Q = P
  3. Penerimaan marjinal (marginal revenue =MR) yaitu tambahan penerimaan karena tambahan penjualan satu unit output. MR= dTR/dQ

Hubungan antara TR, AR dan MR tergantung pada bentuk perusahaan di mana perusahaan tersebut berada.
  1. Pasar persaingan sempurna
Pada pasar persaingan sempurna terdapat banyak produsen dan konsumen sehingga masing-masing pihak baik produsen dan konsumen tidak dapat mempengaruhi harga di pasar. Kurva permintaan berupa garis lurus horisontal menunjukkan produsen dapat menjual output dalam jumlah berapapun tanpa mengakibatkan penurunan harga jual.


 
          Rp                   TR


                                      D=AR=MR = P
                              

                                                           Q
                  Kurva permintaan pada pasar persaingan sempurna

  1. Pasar Monopoli
Dalam pasar monopoli produsen dapat mempengaruhi harga di pasar dengan menjual barangnya lebih banyak atau lebih sedikit dari yang diproduksi.
     Rp                 titik TR maksimum pada saat MR=0




                                         TR


                                                          Q
                       MR         AR =P
      Kurva TR, MR dan AR pada pasar monopoli

Contoh:
1). Dalam persaingan sempurna, harga suatu jenis barang seebsar Rp 1000. Berapakah AR, MR, dan TR pada saat output yang dijuall sebanyak 50?

Dalam persaingan sempurna AR=MR=P
Jadi AR=MR =1000
Pada saat Q = 50
TR = P.Q
TR = 1000.50
TR = 50.000

2). Fungsi permintaan pasar monopoli ditunjukkan oleh persamaan 3Q+ 5P =20. Tentukan persamaan AR , MR dan TR.
3Q+ 5P =20
5P = 20 -3Q
P = 4 -3/5 Q
TR= P.Q
TR = (4 -3/5 Q)Q
TR = 4Q-3/5Q2

AR = TR/Q
AR =
AR = 4 -3/5 Q

MR =

MR =

MR = 4 -
MR = 4-6/5Q

3). Bila fungsi permintaan ditunjukkan oleh persamaan P= 40 – 0,5Q
Berapakah penerimaan maksimum yang dapat diperoleh produsen?      
TR = P.Q
TR = (40 – 0,5Q)Q
TR = 40Q – 0,5Q2
TR maksimum pada saat MR=0
MR =
MR = 40 – 1/2 . 2Q
MR = 40 – Q
MR = 0
40 – Q = 0
Q = 40

TR = 40Q – 0,5Q2
TR = 40.40 -0,5 (40)2
TR = 1600 -0,5 (1600)
TR = 1600 – 800
TR = 800
Jadi penerimaan maksimum yang dapat diperoleh produsen sebesar 800.

Cara lain:
TR maksimum bila  = 0 dan  < 0
 = MR = 0 diperoleh Q=40
 < 0


 1 <0
Jadi TR maksimum pada saat Q = 40
Pada saat Q = 40, penerimaan total (TR) = 800

PENAWARAN AGREGAT DAN PERTUMBUHAN EKONOMI...




PENAWARAN AGREGAT DAN PERTUMBUHAN EKONOMI...

Adapun yang dimaksud dengan penawaran agregat (aggregate supply,AS) adalah jumlah seluruh barang akhir dan jasa-jasa di dalam perekonomian yang dijual atau ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan (firms) pada berbagai tingkat harga. Dengan perkataan lain, dapat dikatakan bahwa penawaran agregat itu pada dasarnya merupakan nilai total dari seluruh barang akhir dan jasa yang dihasilkan di dalam perekonomian.
Penawaran agregat didalam suatu perekonomian di pengaruhi oleh beberapa factor sebagai berikut :
  • Besarnya angkatan kerja (size of the labor force).
  • Besarnya stok kapital (size of capital stock).
  • Keadaan atau tingkat teknologi (state of technology).
  • Tingkat pengangguran alamiah (natural rate of unemployment).
  • Harga faktor-faktor produksi.
Berkaitan dengan penawaran agregat ini barangkali penting untuk dibedakan antara penawaran agregat jangka panjang (short-run aggregate supply,SRAS) dan penawaran agregat jangka pendek (short-run aggregate supply). pengertian yang telah dikemukakan di atas adalah dalam artian penawaran agregat jangka pendek (short-run aggregate supply). Sedangkan penawaran agregat jangka panjang( lomg run aggregate supply ) lebih menunjuk kepada jumlah output riil yang ditawarkan ketika upah dan harga-harga telah disesuaikan sedemikian rupa sehingga masing-masing perusahaan memproduksi output yang memaksimumkan keuntunganya dan perekonomian berada pada tingkat kesempatan kerja penuh (full employment level)
a. Kurva Penawaran Agregat Klasik
´  scan6Kaum Klasik mengatakan bahwa penawaran agregat berdasar pada upah riil (W/P). Kenaikan upah nominal tidak akan mengubah penawaran agregat apabila kenaikan upah tersebut disertai dengan kenaikan harga barang-barang yang sama besarnya dengan kenaikan upah nominal. Kurva penawaran agregat menurut kaum Klasik adalah sebagai berikut:




´  Ketika harga mengalami penurunan, maka upah riil akan naik (W/P1), sehingga terjadi kelebihan penawaran tenaga kerja atas permintaannya sebesar L1L2.
´  Pada situasi ini terjadi persaingan dan tenaga kerja bersedia untuk menerima upah nominal yang lebih rendah. Akibatnya upah riil akan mengalami penurunan kembali ke W/P0. Hal ini akan menyebabkan jumlah output tidak berubah yaitu di titik Yeq. Jika titik C dan titik D dihubungkan, maka akan didapat kurva penawaran agregat yang tegak lurus.
b. Kurva Penawaran Agregat Keynes
       scan7Menurut Keynes, upah bersifat tegar. Hal ini dimungkinkan karena adanya institusi seperti serikat pekerja dan adanya aturan upah minimum yang ditetapkan oleh pemerintah bersama serikat pekerja. Penurunan kurva agregat Keynes dapat dilihat pada gambar berikut ini:







Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Cara Mengukur Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan cara membandingkan, misalnya untuk ukuran nasional, Gross National Product (GNP), tahun yang sedang berjalan dengan tahun sebelumnya

Teori Pertumbuhan Ekonomi

Teori dibangun berdasarkan pengalaman empiris, sehingga teori dapat dijadikan sebagai dasar untuk memprediksi dan membuat suatu kebijakan. Terdapat beberapa teori yang mengungkapkan tentang konsep pertumbuhan ekonomi, secara umum teori tersebut sebagai berikut:

Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis

Teori ini dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut:
Werner Sombart (1863-1947)
Menurut Werner Sombart pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi tiga tingkatan:
1.      Masa perekonomian tertutup
Pada masa ini, semua kegiatan manusia hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Individu atau masyarakat bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen sehingga tidak terjadi pertukaran barang atau jasa. Masa pererokoniam ini memiliki ciri-ciri:
1.      Kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan sendiri
2.      Setiap individu sebagai produsen sekaligus sebagai konsumen
3.      Belum ada pertukaran barang dan jasa
2.      Masa kerajinan dan pertukangan
Pada masa ini, kebutuhan manusia semakin meningkat, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif akibat perkembangan peradaban. Peningkatan kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi sendiri sehingga diperlukan pembagian kerja yang sesuai dengan keahlian masing-masing. Pembagian kerja ini menimbulkan pertukaran barang dan jasa. Pertukaran barang dan jasa pada masa ini belum didasari oleh tujuan untuk mencari keuntungan, namun semata-mata untuk saling memenuhi kebutuhan. Masa kerajinan dan pertukangan memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut:
·         Meningkatnya kebutuhan manusia
·         Adanya pembagian tugas sesuai dengan keahlian
·         Timbulnya pertukaran barang dan jasa
·         Pertukaran belum didasari profit motive
3.      Masa kapitalis
Pada masa ini muncul kaum pemilik modal (kapitalis). Dalam menjalankan usahanya kaum kapitalis memerlukan para pekerja (kaum buruh). Produksi yang dilakukan oleh kaum kapitalis tidak lagi hanya sekedar memenuhi kebutuhanya, tetapi sudah bertujuan mencari laba. Werner Sombart membagi masa kapitalis menjadi empat masa sebagai berikut:




Friedrich List (1789-1846)
Menurut Friendrich List, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi empat tahap sebagai berikut:
  1. Masa berburu dan pengembaraan
  2. Masa beternak dan bertani
  3. Masa bertani dan kerajinan
  4. Masa kerajinan, industri, perdagangan
Menurut Karl Bucher, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibedakan menjadi empat tingkatan sebagai berikut:
  1. Masa rumah tangga tertutup
  2. Rumah tangga kota
  3. Rumah tangga bangsa
  4. Rumah tangga dunia
W.W.Rostow mengungkapkan teori pertumbuhan ekonomi dalam bukunya yang bejudul The Stages of Economic Growth menyatakan bahwa pertumbuhan perekonomian dibagi menjadi 5 (lima) sebagai berikut:
    • Masyarakat Tradisional (The Traditional Society)
  1. Merupakan masyarakat yang mempunyai struktur pekembangan dalam fungsi-fungsi produksi yang terbatas.
  2. Belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi modern
  3. Terdapat suatu batas tingkat output per kapita yang dapat dicapai
    • Masyarakat pra kondisi untuk periode lepas landas (the preconditions for take off)
  1. Merupakan tingkat pertumbuhan ekonomi dimana masyarakat sedang berada dalam proses transisi.
  2. Sudah mulai penerapan ilmu pengetahuan modern ke dalam fungsi-fungsi produksi baru, baik di bidang pertanian maupun di bidang industri.
    • Periode Lepas Landas (The take off)
  1. Merupakan interval waktu yang diperlukan untuk emndobrak penghalang-penghaang pada pertumbuhan yang berkelanjutan.
  2. Kekuatan-kekuatan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi diperluas
  3. Tingkat investasi yang efektif dan tingkat produksi dapat meningkat
  4. Investasi efektif serta tabungan yang bersifat produktif meningkat atau lebih dari jumlah pendapatan nasional.
  5. Industri-industri baru berkembang dengan cepat dan industri yang sudah ada mengalami ekspansi dengan cepat.
    • Gerak Menuju Kedewasaan (Maturity)
  1. Merupakan perkembangan terus menerus daimana perekonoian tumbuh secaa teratur serta lapangan usaha bertambah luas dengan penerapan teknologi modern.
  2. Investasi efektif serta tabungan meningkat dari 10 % hingga 20 % dari pendapatan nasional dan investasi ini berlangsung secara cepat.
  3. Output dapat melampaui pertamabahn jumlah penduduk
  4. Barang-barang yang dulunya diimpor, kini sudah dapat dihasilkan sendiri.
  5. Tingkat perekonomian menunjukkkan kapasitas bergerak melampau kekuatan industri pad masa take off dengan penerapan teknologi modern
    • Tingkat Konsumsi Tinggi (high mass consumption)
  1. Sektor-sektor industri emrupakan sektor yang memimpin (leading sector) bergerak ke arah produksi barang-barang konsumsi tahan lama dan jasa-jasa.
  2. Pendapatn riil per kapita selalu meningkat sehingga sebagian besar masyarakat mencapai tingkat konsumsi yang melampaui kebutuhan bahan pangan dasar, sandang, dan pangan.
  3. Kesempatan kerja penuh sehingga pendapata nasional tinggi.
  4. Pendapatan nasional yang tinggi dapat memenuhi tingkat konsumsi tinggi

Teori Klasik dan Neo Klasik

1.       Teori Klasik
Teori Adam Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya bertumpu pada adanya pertambahan penduduk. Dengan adanya pertambahan penduduk maka akan terdapat pertambahan output atau hasil. Teori Adam Smith ini tertuang dalam bukunya yang berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
Ricardo berpendapat bahwa faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar sampai menjadi dua kali lipat pada suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah. Kelebihan tenaga kerja akan mengakibatkan upah menjadi turun. Upah tersebut hanya dapat digunakan untuk membiayai taraf hidup minimum sehingga perekonomian akan mengalami kemandegan (statonary state). Teori David Ricardo ini dituangkan dalam bukunya yang berjudul The Principles of Political and Taxation.

2.       Teori Neoklasik
Robert Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang bersumber pada manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan hasil atau output. Adapun pertumbuhan penduduk dapat berdampak positif dan dapat berdampak negatif. Oleh karenanya, menurut Robert Solow pertambahan penduduk harus dimanfaatkan sebagai sumber daya yang positif.
Teori ini beranggapan bahwa modal harus dipakai secara efektif, karena pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan pembentukan modal tersebut. Teori ini juga membahas tentang pendapatan nasional dan kesempatan kerja

Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah:
  • Faktor Sumber Daya Manusia
Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauh mana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan dengan membangun infrastruktur di daerah-daerah.
  • Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
  • Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
  • Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
  • Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas