PENAWARAN AGREGAT DAN PERTUMBUHAN EKONOMI...
Adapun yang dimaksud
dengan penawaran agregat (aggregate supply,AS) adalah jumlah seluruh
barang akhir dan jasa-jasa di dalam perekonomian yang dijual atau ditawarkan
oleh perusahaan-perusahaan (firms) pada berbagai tingkat harga. Dengan
perkataan lain, dapat dikatakan bahwa penawaran agregat itu pada dasarnya
merupakan nilai total dari seluruh barang akhir dan jasa yang dihasilkan di
dalam perekonomian.
Penawaran agregat
didalam suatu perekonomian di pengaruhi oleh beberapa factor sebagai berikut :
- Besarnya angkatan kerja (size of the labor force).
- Besarnya stok kapital (size of capital stock).
- Keadaan atau tingkat teknologi (state of technology).
- Tingkat pengangguran alamiah (natural rate of unemployment).
- Harga faktor-faktor produksi.
Berkaitan dengan
penawaran agregat ini barangkali penting untuk dibedakan antara penawaran
agregat jangka panjang (short-run aggregate supply,SRAS) dan penawaran
agregat jangka pendek (short-run aggregate supply). pengertian yang
telah dikemukakan di atas adalah dalam artian penawaran agregat jangka pendek (short-run
aggregate supply). Sedangkan penawaran agregat jangka panjang( lomg run
aggregate supply ) lebih menunjuk kepada jumlah output riil yang ditawarkan
ketika upah dan harga-harga telah disesuaikan sedemikian rupa sehingga
masing-masing perusahaan memproduksi output yang memaksimumkan keuntunganya dan
perekonomian berada pada tingkat kesempatan kerja penuh (full employment
level)
a.
Kurva Penawaran Agregat Klasik
´
Kaum Klasik mengatakan bahwa penawaran agregat berdasar pada upah riil
(W/P). Kenaikan upah nominal tidak akan mengubah penawaran agregat apabila
kenaikan upah tersebut disertai dengan kenaikan harga barang-barang yang sama
besarnya dengan kenaikan upah nominal. Kurva penawaran agregat menurut kaum
Klasik adalah sebagai berikut:
´ Ketika harga
mengalami penurunan, maka upah riil akan naik (W/P1), sehingga
terjadi kelebihan penawaran tenaga kerja atas permintaannya sebesar L1L2.
´ Pada situasi ini
terjadi persaingan dan tenaga kerja bersedia untuk menerima upah nominal yang
lebih rendah. Akibatnya upah riil akan mengalami penurunan kembali ke W/P0.
Hal ini akan menyebabkan jumlah output tidak berubah yaitu di titik Yeq.
Jika titik C dan titik D dihubungkan, maka akan didapat kurva penawaran agregat
yang tegak lurus.
b. Kurva Penawaran Agregat Keynes
•
Menurut Keynes, upah
bersifat tegar. Hal ini dimungkinkan karena adanya institusi seperti serikat pekerja
dan adanya aturan upah minimum yang ditetapkan oleh pemerintah bersama serikat
pekerja. Penurunan kurva agregat Keynes dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Pertumbuhan ekonomi adalah proses
perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju
keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat
diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian
yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi
merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Cara Mengukur
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat
diukur dengan cara membandingkan, misalnya untuk ukuran nasional,
Gross National
Product (GNP), tahun yang sedang berjalan dengan tahun sebelumnya
Teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori dibangun berdasarkan
pengalaman empiris, sehingga teori dapat dijadikan sebagai dasar untuk
memprediksi dan membuat suatu kebijakan. Terdapat beberapa teori yang
mengungkapkan tentang konsep pertumbuhan ekonomi, secara umum teori tersebut
sebagai berikut:
Teori Pertumbuhan
Ekonomi Historis
Teori ini
dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut:
Menurut
Werner Sombart pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi tiga
tingkatan:
1.
Masa perekonomian tertutup
Pada masa ini, semua kegiatan manusia hanya semata-mata untuk
memenuhi kebutuhannya sendiri. Individu atau masyarakat bertindak sebagai
produsen sekaligus konsumen sehingga tidak terjadi pertukaran barang atau jasa.
Masa pererokoniam ini memiliki ciri-ciri:
1.
Kegiatan manusia untuk memenuhi
kebutuhan sendiri
2.
Setiap individu sebagai produsen
sekaligus sebagai konsumen
3.
Belum ada pertukaran barang dan jasa
2.
Masa kerajinan dan pertukangan
Pada masa ini, kebutuhan manusia semakin meningkat, baik secara
kuantitatif maupun secara kualitatif akibat perkembangan peradaban. Peningkatan
kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi sendiri sehingga diperlukan pembagian
kerja yang sesuai dengan keahlian masing-masing. Pembagian kerja ini
menimbulkan pertukaran barang dan jasa. Pertukaran barang dan jasa pada masa
ini belum didasari oleh tujuan untuk mencari keuntungan, namun semata-mata
untuk saling memenuhi kebutuhan. Masa kerajinan dan pertukangan memiliki beberapa
ciri-ciri sebagai berikut:
·
Meningkatnya kebutuhan manusia
·
Adanya pembagian tugas sesuai dengan
keahlian
·
Timbulnya pertukaran barang dan jasa
·
Pertukaran belum didasari profit
motive
3.
Masa kapitalis
Pada masa ini muncul kaum pemilik modal (kapitalis). Dalam
menjalankan usahanya kaum kapitalis memerlukan para pekerja (kaum buruh).
Produksi yang dilakukan oleh kaum kapitalis tidak lagi hanya sekedar memenuhi
kebutuhanya, tetapi sudah bertujuan mencari laba. Werner Sombart membagi masa
kapitalis menjadi empat masa sebagai berikut:
Menurut
Friendrich List, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi empat
tahap sebagai berikut:
- Masa berburu dan pengembaraan
- Masa beternak dan bertani
- Masa bertani dan kerajinan
- Masa kerajinan, industri, perdagangan
Menurut Karl
Bucher, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibedakan menjadi empat
tingkatan sebagai berikut:
- Masa rumah tangga tertutup
- Rumah tangga kota
- Rumah tangga bangsa
- Rumah tangga dunia
W.W.Rostow
mengungkapkan teori pertumbuhan ekonomi dalam bukunya yang bejudul The Stages
of Economic Growth menyatakan bahwa pertumbuhan perekonomian dibagi menjadi
5 (lima) sebagai berikut:
- Masyarakat Tradisional (The
Traditional Society)
- Merupakan masyarakat yang mempunyai struktur pekembangan
dalam fungsi-fungsi produksi yang terbatas.
- Belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi modern
- Terdapat suatu batas tingkat output per kapita yang dapat
dicapai
- Masyarakat pra kondisi untuk
periode lepas landas (the preconditions for take off)
- Merupakan tingkat pertumbuhan ekonomi dimana masyarakat sedang
berada dalam proses transisi.
- Sudah mulai penerapan ilmu pengetahuan modern ke dalam
fungsi-fungsi produksi baru, baik di bidang pertanian maupun di bidang
industri.
- Periode Lepas Landas (The
take off)
- Merupakan interval waktu yang diperlukan untuk emndobrak
penghalang-penghaang pada pertumbuhan yang berkelanjutan.
- Kekuatan-kekuatan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi
diperluas
- Tingkat investasi yang efektif dan tingkat produksi dapat
meningkat
- Investasi efektif serta tabungan yang bersifat produktif
meningkat atau lebih dari jumlah pendapatan nasional.
- Industri-industri baru berkembang dengan cepat dan industri
yang sudah ada mengalami ekspansi dengan cepat.
- Gerak Menuju Kedewasaan (Maturity)
- Merupakan perkembangan terus menerus daimana perekonoian
tumbuh secaa teratur serta lapangan usaha bertambah luas dengan penerapan
teknologi modern.
- Investasi efektif serta tabungan meningkat dari 10 %
hingga 20 % dari pendapatan nasional dan investasi ini berlangsung
secara cepat.
- Output dapat melampaui pertamabahn
jumlah penduduk
- Barang-barang yang dulunya diimpor, kini sudah dapat
dihasilkan sendiri.
- Tingkat perekonomian menunjukkkan kapasitas bergerak melampau
kekuatan industri pad masa take off dengan penerapan teknologi modern
- Tingkat Konsumsi Tinggi (high
mass consumption)
- Sektor-sektor industri emrupakan sektor yang memimpin (leading
sector) bergerak ke arah produksi barang-barang konsumsi tahan lama
dan jasa-jasa.
- Pendapatn riil per kapita selalu meningkat sehingga sebagian
besar masyarakat mencapai tingkat konsumsi yang melampaui kebutuhan bahan
pangan dasar, sandang, dan pangan.
- Kesempatan kerja penuh sehingga pendapata nasional tinggi.
- Pendapatan nasional yang tinggi dapat memenuhi tingkat
konsumsi tinggi
Teori Klasik dan Neo
Klasik
1.
Teori Klasik
Teori Adam
Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya bertumpu pada adanya
pertambahan penduduk. Dengan adanya pertambahan penduduk maka akan terdapat
pertambahan output atau hasil. Teori Adam Smith ini tertuang dalam bukunya yang
berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
Ricardo
berpendapat bahwa faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar sampai menjadi
dua kali lipat pada suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah.
Kelebihan tenaga kerja akan mengakibatkan upah menjadi turun. Upah tersebut
hanya dapat digunakan untuk membiayai taraf hidup minimum sehingga perekonomian
akan mengalami kemandegan (statonary state). Teori David Ricardo ini dituangkan
dalam bukunya yang berjudul The Principles of Political and Taxation.
2.
Teori Neoklasik
Robert Solow
berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang
bersumber pada manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan hasil
atau output. Adapun pertumbuhan penduduk dapat berdampak positif dan dapat
berdampak negatif. Oleh karenanya, menurut Robert Solow pertambahan penduduk
harus dimanfaatkan sebagai sumber daya yang positif.
Teori ini
beranggapan bahwa modal harus dipakai secara efektif, karena pertumbuhan
ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan pembentukan modal tersebut. Teori ini
juga membahas tentang pendapatan nasional dan kesempatan kerja
Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah:
- Faktor Sumber Daya Manusia
Sama halnya
dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM.
Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat
lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauh mana sumber daya
manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk
melaksanakan proses pembangunan dengan membangun infrastruktur di
daerah-daerah.
Sebagian
besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan
proses pembangunannya. Namun, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan
proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya
manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam
yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan
hasil hutan dan kekayaan laut.
- Faktor Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan
proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan
manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi,
kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan
dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
Faktor
budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang
dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses
pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat
mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur,
ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan
diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
Sumber daya
modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK.
Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan
dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat
meningkatkan produktivitas