beberapa jenis & metode
pengawasan besertakan sebuah contoh
Jenis pengawasan ada 4 jenis yaitu :
1. Pengawasan Intern dan Ekstern
Pengawasan intern adalah pengawasan yang dilakukan oleh orang atau
badan yang ada di dalam lingkungan unit organisasi yang bersangkutan.”
Pengawasan dalam bentuk ini dapat dilakukan dengan cara pengawasan atasan
langsung atau pengawasan melekat (built in control) atau pengawasan yang
dilakukan secara rutin. Contohnya : Kepala
Sekolah mensupervisi guru ketika mengajar di kelas.
Pengawasan
ekstern adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh unit pengawasan yang berada di luar
unit organisasi yang diawasi. Contohnya : Pengawas Sekolah mensupervisi guru ketika mengajar di sebuah sekolah,
Pengawas UN mengawasi Peserta Didik yang
edang ujian di sebuah sekolah.
2. Pengawasan Preventif dan Represif
Pengawasan
preventif lebih dimaksudkan sebagai, “pengawasan yang
dilakukan terhadap suatu kegiatan sebelum kegiatan itu dilaksanakan, sehingga
dapat mencegah terjadinya penyimpangan.” Lazimnya, pengawasan ini dilakukan
pemerintah dengan maksud untuk menghindari adanya penyimpangan pelaksanaan
keuangan negara yang akan membebankan dan merugikan negara lebih besar. Di sisi
lain, pengawasan ini juga dimaksudkan agar sistem pelaksanaan anggaran dapat
berjalan sebagaimana yang dikehendaki. Pengawasan preventif akan lebih
bermanfaat dan bermakna jika dilakukan oleh atasan langsung, sehingga
penyimpangan yang kemungkinan dilakukan akan terdeteksi lebih awal. Contohnya : Yayasan memonitori/
mendampingi dna mengevaluasi penggunaan anggaran sekolah binaannya.
pengawasan
represif adalah “pengawasan yang dilakukan terhadap
suatu kegiatan setelah kegiatan itu dilakukan.” Pengawasan model ini lazimnya
dilakukan pada akhir tahun anggaran, di mana anggaran yang telah ditentukan
kemudian disampaikan laporannya. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan dan
pengawasannya untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan. Contohnya: Tim Audit BPK memeriksa
laopran penggunaan BOS.
3. Pengawasan
Aktif dan Pasif
Pengawasan dekat (aktif) dilakukan
sebagai bentuk “pengawasan yang dilaksanakan di tempat kegiatan yang
bersangkutan.” Contohnya : Mandor
mengawasi Buruhnya ketika bekerja.
pengawasan jauh (pasif) yang melakukan pengawasan melalui “penelitian
dan pengujian terhadap surat-surat pertanggung jawaban yang disertai dengan
bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran.” Contohnya:
Perusahaan induk mengawasi peusahaan cabang dengan laporan tertulis dan
empiris.
4. Pengawasan kebenaran formil menurut hak
(rechtimatigheid) dan pemeriksaan kebenaran materiil mengenai maksud tujuan
pengeluaran (doelmatigheid)
Metode pengawasan
ada dua bagian yaitu :
1. Pengawasan
Non-kuantitatif
Pengawasan non-kuantitatif tidak melibatkan angka-angka dan dapat digunakan untuk mengawasi prestasi organisasi secara keseluruhan. Teknik-teknik yang sering digunakan adalah:
Pengawasan non-kuantitatif tidak melibatkan angka-angka dan dapat digunakan untuk mengawasi prestasi organisasi secara keseluruhan. Teknik-teknik yang sering digunakan adalah:
·
Pengamatan (pengendalian dengan
observasi). Pengamatan ditujukan untuk mengendalikan kegiatan atau produk yang
dapat diobservasi.
·
Inspeksi teratur dan langsung. Inspeksi
teratur dilakukan secara periodic dengan mengamati kegiatan atau produk yang dapat
diobservasi
·
Laporan lisan dan tertulis. Laporan lisan
dan tertulis dapat menyajikan informasi yang dibutuhkan dengan cepat disertai
dengan feed-back dari bawahan dengan relatif lebih cepat.
·
Evaluasi pelaksanaan.
·
Diskusi antara manajer dengan bawahan
tentang pelaksanaan suatu kegiatan. Cara ini dapat menjadi alat pengendalian
karena masalah yang mungkin ada dapat didiagnosis dan dipecahkan bersama.
·
Management by Exception (MBE). Dilakukan
dengan memperhatikan perbedaan yang signifikan antara rencana dan realisasi.
Teknik tersebut didasarkan pada prinsip pengecualian. Prinsip tersebut
mengatakan bahwa bawahan mengerjakan semua kegiatan rutin, sementara manajer hanya mengerjakan kegiatan tidak rutin
·
2. Pengawasan
Kuantitatif
Pengawasan kuantitatif melibatkan angka-angka untuk menilai suatu prestasi. Beberapa teknik yang dapat dipakai dalam pengawasan kuantitatif adalah:
1) Anggaran
Pengawasan kuantitatif melibatkan angka-angka untuk menilai suatu prestasi. Beberapa teknik yang dapat dipakai dalam pengawasan kuantitatif adalah:
1) Anggaran
-
anggaran operasi, anggaran pembelanjaan modal, anggaran penjualan, anggaran kas
- anggaran khusus, seperti planning programming, bud getting system (PBS), zero-base budgeting ( ZBB ), dan human resource accounting ( HRA )
2) Audit
- anggaran khusus, seperti planning programming, bud getting system (PBS), zero-base budgeting ( ZBB ), dan human resource accounting ( HRA )
2) Audit
-
Internal Audit
Tujuan : membantu semua anggota manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab mereka dengan cara mengajukan analisis, penilaian, rekomendasi dan komentar mengenai kegiatan mereka.
- Ekternal Audit
Tujuan : menetukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar keadaan keuangan dan hasil perusahaan, pemeriksaan dilakasanakan oleh pihak yang bebas dari pengaruh manajemen.
Tujuan : membantu semua anggota manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab mereka dengan cara mengajukan analisis, penilaian, rekomendasi dan komentar mengenai kegiatan mereka.
- Ekternal Audit
Tujuan : menetukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar keadaan keuangan dan hasil perusahaan, pemeriksaan dilakasanakan oleh pihak yang bebas dari pengaruh manajemen.
3) Analisis break-even
Menganalisa
dan menggambarkan hubungan biaya dan penghasilan untuk menentukan pada volume
berapa agar biaya total sehingga tidak mengalami laba atau rugi.
4)
Analisis rasio
Menyankut
dua jenis perbandingan
1. Membandingkan rasia saat ini dengan rasia-rasia dimasa lalu
2. Membandingkan rasia-rasia suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis.
1. Membandingkan rasia saat ini dengan rasia-rasia dimasa lalu
2. Membandingkan rasia-rasia suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis.
5)
Bagian dari Teknik yang berhubungan dengan waktu pelaksanaan kegiatan, seperti
:
1. Bagan Ganti
Bagan yang mempunyai keluaran disatu sumbu dan satuan waktu disumbu yang lain serta menunjukan kegiatan yang direncanakan dan kegiatan yang telah diselesaikan dalam hubungan antar setiap kegiatan dan dalam hubunganya dengan waktu.
2. Program Evaluation and Reviw Technique (PERT)
Dirancang untuk melakukan scheduling dan pengawasan proyek – proyek yang bersifat kompleks dan yang memerlukan kegiatan – kegiatan tertentu yang harus dijalankan dalam urutan tertentu dan dibatasi oleh waktu.
1. Bagan Ganti
Bagan yang mempunyai keluaran disatu sumbu dan satuan waktu disumbu yang lain serta menunjukan kegiatan yang direncanakan dan kegiatan yang telah diselesaikan dalam hubungan antar setiap kegiatan dan dalam hubunganya dengan waktu.
2. Program Evaluation and Reviw Technique (PERT)
Dirancang untuk melakukan scheduling dan pengawasan proyek – proyek yang bersifat kompleks dan yang memerlukan kegiatan – kegiatan tertentu yang harus dijalankan dalam urutan tertentu dan dibatasi oleh waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar